Rabu, 22 Oktober 2014

SINTA MASUK AKBID

cerita singkat kehidupan sinta
 Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.

                Nama saya Sinta devi yanti, anak pertama dalam 3 bersaudara, lahir di Redang seko pada tgl 09 bulan Januari 1996 . Saya dibesarkan didesa Redang seko oleh orang tua saya, pekerjaan ayah saya hanya sebagai petani,dan  ibu saya seorang ibu rumah tangga, gajinya tak seberapa hanya cukup untuk makan, itu pun terkadang pinjam sana pinjam sini. Dari gaji yang minim itulah saya bisa merasakan bangku sekolah dari SD sampai saya kuliah,awalnya hanya seperti mimpi karena orang tua saya kurang mampu.
                Saya punya cita-cita tapi saya tak berani mengungkapkannya karna apa…? Karna orang tua saya tidak mampu, saya hanya mengira paling-paling saya hanya mengenyam pendidikan sampai SMP ,tapi setelah lulus SMP Alhamdulillah orang tua saya masih bisa menyekolahkan saya sampai SMK. Saya merasa sangat bahagia karna itulah saya belajar dengan tekun, supaya saya tidak mengecewakan ke-2 orang tua saya walau pun dalam hati saya selalu berkata cita-cita saya tidak akan tercapai.  Paling setelah lulus SMK saya hanya bisa kursus komputer, saya tidak sanggup menanyakan kepada orang tua saya apa saya bisa kuliah atau tidak. Saya takut menambah beban orang tua saya apa lagi biaya keluarga yang semakin besar rasanya semua itu tidak mungkin tercapai, walaupun saya sangat ingin menggapai cita-cita saya. Tapi saya tidak mungkin jadi bidan, saya hanya berjanji dalam hati seandainya cita-cita saya tercapai saya akan jadi bidan yang professional , bidan yang bertanggung jawab, yang berhati mulia, dan peduli terhadap orang yang kurang mampu, karna saya juga berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tapi semua itu saya pendam dalam hati karna semua itu tidak mungkin tercapai.
                Tibalah saatnya detik-detik kelulusan, semua teman-teman saya bertanya kepada saya mau nyambung kemana ?? saya hanya menjawab mungkin tidak kuliah  !! tapi teman-teman saya memberi saya semangat dan saran agar saya melanjutkan kuliah .
                Saya sangat bahagia ternyata tidak sia-sia usaha saya selama saya menuntut ilmu di bangku SMK , setelah tiga tahun perjuangan saya di SMK akhirnya pada tgl 20 mei tibalah saatnya penentuan kelulusan, dan Alhamdulillah ternyata saya lulus. Setelah saya lulus saya hanya bisa pasrah dengan keadaan yang seperti ini tidak mungkin saya bisa kuliah, paling saya mau nyari kerja sambil bantu-bantu orang tua.
                Saya memberanikan diri menanyakan pada orang tua saya ingin kuliah kebidanan, tapi saya tidak bisa berharap banyak, karna saya takut dari mana biayanya nanti. Orang tua saya menjawab, kuliah aja nak agar kamu bisa menjadi orang yang sukses, biar orangmu yang tidak bisa sekolah asalkan kamu bisa melanjutkan kuliah, kata orang tua saya. Masalah biaya kami ada sedikit tabungan karna dari umur satu tahun saya sudah dimasukan asuransi beasiswa oleh orang tua saya, sampai akhirnya setelah saya lulus SMK asuransi saya cair sebanyak 15.000.000-, , dari gaji yang pas-pasan itulah orang tua saya bisa mencicil perbulannya.
Dan setelah orang tua  saya setuju saya kuliah kebidanan di AKBID indragiri rengat, orang tua saya langsung mengambil browsure ke asrama karna ortu saya belum tau kampus akbid yang sekarang, maka diberilah
oleh satpam asrama browsure akbid tersebut. Dan setelah memikirkan biayanya, saya mendaftar ke akbid bersama orang tua dan kakak sepupu saya yang dulu juga kuliah di situ. Saya mengisi formulir, dan mengikuti tes tulis . waktu tes tulis saya berangkat sangat pagi sekali, setelah selesai sholat subuh saya langsung berangkat bersama  ayah saya, saya takut tidak lulus tes tulis tersebut. Dan hari itu juga penentuan kelulusan tes tulis di umumkan, Alhamdulillah akhirnya saya lulus dalam seleksi tes tulis itu, dan hari berikutnya saya melanjutkan tes kesehatan inilah yang saya takutkan karna tinggi saya dibawah 150 cm, dan Alhamdulillah saya lulus dan diterima menjadi mahasiswi di akbid.
                Saya serasanya sedang mimpi karna cita-cita saya menjadi kenyataan,  memang kasih sayang orang tua terhadap anaknya tidak ada batasnya dengan bersusah paya menabung sedikit demi sedikit akhirnya bisa menguliahkan anaknya. Saya berjanji akan belajar dengan baik supaya tidak mengecewakan orang tua saya, saya gunakan waktu saya untuk mengejar cita-cita saya supaya saya berhasil dan menjadi bidan professional .
                Itulah sedikit cerita dari  kehidupan saya yang penuh hambatan dan rintangan yang begitu sulit saya lalui, sehingga akhirnya saya bisa sampai diakbid Sekolah Akademi Kebidanan seperti sekarang ini, insyaallah mudah-mudahan saya berhasil dengan baik, dan bisa membahagiakan orang tua saya. Amin..
Wassalammualaikum wr.wb..