cerita singkat kehidupan sinta
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.
Nama saya
Sinta devi yanti, anak pertama dalam 3 bersaudara, lahir di Redang seko
pada tgl 09 bulan Januari 1996 . Saya dibesarkan didesa Redang seko oleh
orang tua saya, pekerjaan ayah saya hanya sebagai petani,dan ibu saya
seorang ibu rumah tangga, gajinya tak seberapa hanya cukup untuk makan,
itu pun terkadang pinjam sana pinjam sini. Dari gaji yang minim itulah
saya bisa merasakan bangku sekolah dari SD sampai saya kuliah,awalnya
hanya seperti mimpi karena orang tua saya kurang mampu.
Saya punya cita-cita tapi saya tak berani mengungkapkannya karna apa…?
Karna orang tua saya tidak mampu, saya hanya mengira paling-paling saya
hanya mengenyam pendidikan sampai SMP ,tapi setelah lulus SMP
Alhamdulillah orang tua saya masih bisa menyekolahkan saya sampai SMK.
Saya merasa sangat bahagia karna itulah saya belajar dengan tekun,
supaya saya tidak mengecewakan ke-2 orang tua saya walau pun dalam hati
saya selalu berkata cita-cita saya tidak akan tercapai. Paling setelah
lulus SMK saya hanya bisa kursus komputer, saya tidak sanggup menanyakan
kepada orang tua saya apa saya bisa kuliah atau tidak. Saya takut
menambah beban orang tua saya apa lagi biaya keluarga yang semakin besar
rasanya semua itu tidak mungkin tercapai, walaupun saya sangat ingin
menggapai cita-cita saya. Tapi saya tidak mungkin jadi bidan, saya hanya
berjanji dalam hati seandainya cita-cita saya tercapai saya akan jadi
bidan yang professional , bidan yang bertanggung jawab, yang berhati
mulia, dan peduli terhadap orang yang kurang mampu, karna saya juga
berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tapi semua itu saya pendam
dalam hati karna semua itu tidak mungkin tercapai.
Tibalah saatnya detik-detik kelulusan, semua teman-teman saya bertanya
kepada saya mau nyambung kemana ?? saya hanya menjawab mungkin tidak
kuliah !! tapi teman-teman saya memberi saya semangat dan saran agar
saya melanjutkan kuliah .
Saya sangat bahagia
ternyata tidak sia-sia usaha saya selama saya menuntut ilmu di bangku
SMK , setelah tiga tahun perjuangan saya di SMK akhirnya pada tgl 20 mei
tibalah saatnya penentuan kelulusan, dan Alhamdulillah ternyata saya
lulus. Setelah saya lulus saya hanya bisa pasrah dengan keadaan yang
seperti ini tidak mungkin saya bisa kuliah, paling saya mau nyari kerja
sambil bantu-bantu orang tua.
Saya memberanikan diri
menanyakan pada orang tua saya ingin kuliah kebidanan, tapi saya tidak
bisa berharap banyak, karna saya takut dari mana biayanya nanti. Orang
tua saya menjawab, kuliah aja nak agar kamu bisa menjadi orang yang
sukses, biar orangmu yang tidak bisa sekolah asalkan kamu bisa
melanjutkan kuliah, kata orang tua saya. Masalah biaya kami ada sedikit
tabungan karna dari umur satu tahun saya sudah dimasukan asuransi
beasiswa oleh orang tua saya, sampai akhirnya setelah saya lulus SMK
asuransi saya cair sebanyak 15.000.000-, , dari gaji yang pas-pasan
itulah orang tua saya bisa mencicil perbulannya.
Dan setelah orang
tua saya setuju saya kuliah kebidanan di AKBID indragiri rengat, orang
tua saya langsung mengambil browsure ke asrama karna ortu saya belum tau
kampus akbid yang sekarang, maka diberilah
oleh satpam asrama browsure
akbid tersebut. Dan setelah memikirkan biayanya, saya mendaftar ke akbid
bersama orang tua dan kakak sepupu saya yang dulu juga kuliah di situ.
Saya mengisi formulir, dan mengikuti tes tulis . waktu tes tulis saya
berangkat sangat pagi sekali, setelah selesai sholat subuh saya langsung
berangkat bersama ayah saya, saya takut tidak lulus tes tulis
tersebut. Dan hari itu juga penentuan kelulusan tes tulis di umumkan,
Alhamdulillah akhirnya saya lulus dalam seleksi tes tulis itu, dan hari
berikutnya saya melanjutkan tes kesehatan inilah yang saya takutkan
karna tinggi saya dibawah 150 cm, dan Alhamdulillah saya lulus dan
diterima menjadi mahasiswi di akbid.
Saya serasanya
sedang mimpi karna cita-cita saya menjadi kenyataan, memang kasih
sayang orang tua terhadap anaknya tidak ada batasnya dengan bersusah
paya menabung sedikit demi sedikit akhirnya bisa menguliahkan anaknya.
Saya berjanji akan belajar dengan baik supaya tidak mengecewakan orang
tua saya, saya gunakan waktu saya untuk mengejar cita-cita saya supaya
saya berhasil dan menjadi bidan professional .
Itulah
sedikit cerita dari kehidupan saya yang penuh hambatan dan rintangan
yang begitu sulit saya lalui, sehingga akhirnya saya bisa sampai diakbid
Sekolah Akademi Kebidanan seperti sekarang ini, insyaallah
mudah-mudahan saya berhasil dengan baik, dan bisa membahagiakan orang
tua saya. Amin..
Wassalammualaikum wr.wb..